Kamis, 05 Desember 2013



1.PENDAHULUAN

Prospek budidaya tanaman terong makin baik untuk dikelola secara intensif dan komersial dalam skala agribisnis, namun hasil rata-ratanya masih rendah. Hal ini disebabkan bentuk kultur budidaya yang masih sampingan, belum memadainya informasi teknik budidaya di tingkat petani.


Kami berusaha memberi alternatife solusi bagaimana teknik budidaya terong sehingga tercapai peningkatan produksi secara K-3, yaitu Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian lingkungan.



2.SYARAT TUMBUH

- Dapat tumbuh di dataran rendah tinggi

- Suhu udara 22 - 30o C

- Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, subur, kaya bahan organik, aerasi dan drainase baik dan pH antara 6,8-7,3

- Sinar matahari harus cukup

- Cocok ditanam musim kemarau




3.PEMBIBITAN

- Rendamlah benih dalam air hangat kuku + Insektisida berbahan aktif Fipronil dengan kosentrasi 2 cc per liter selama 10 -15 menit

- Bungkuslah benih dalam gulungan kain basah untuk diperam selama + 24 jam hingga nampak mulai berkecambah

- Sebarkan benih di atas bedengan persemaian menurut barisan, jarak antar barisan 10-15 cm

- kemudian masukkan benih satu persatu ke polibag yang telah berisi campuran tanah dan pupuk kandang .
- Tutup benih tersebut dengan tanah tipis

- Permukaan bedengan yang telah disemai benih ditutup dengan daun pisang/Jerami kering

- Setelah benih tampak berkecambah muncul, buka penutupnya

- Siram persemaian pagi dan sore hari

- Bibit berumur 1-1,5 bulan atau berdaun empat helai siap dipindahtanamkan
 
4.PENGOLAHAN LAHAN

- Bersihkan rumput liar (gulma) dari sekitar kebun

- Olah tanah dengan cangkul ataupun bajak sedalam 30-40 cm hingga gembur

- Buat bedengan selebar 100-120 cm, jarak antar bedengan 40-60 cm, ratakan permukaan bedengan

- Jika pH tanah rendah, tambahkan Dolomit

- Sebarkan pupuk kandang 15-20 ton / ha, campurkan merata dengan tanah.
- Sebarkan pupuk dasar dengan campuran ZA atau Urea 150 kg + TSP 250 kg per ha dicampur dengan tanah secara merata atau sekitar 10 gr campuran pupuk per lubang tanam.

- Jika pakai Mulsa plastic, tutup bedengan pada siang hari

- Biarkan selama seminggu sebelum tanam

- Buat lubang tanam dengan jarak 60x70 cm / 70x70 cm
5.PENANAMAN

- Waktu tanam yang baik musim kering

- Pilih bibit yang tumbuh subur dan normal

- Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang dipadatkan

- Siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab)



6.PENGAIRAN

Dilakukan rutin tiap hari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan cuaca kering, dapat di-leb atau disiram dengan gembor



7.PENYULAMAN

- Sulam tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama penyakit

- Penyulaman maksimal umur 15 hari



8.PEMASANGAN AJIR

- Lakukan seawal mungkin agar tidak mengganggu (merusak) sistem perakaran

- Turus terbuat dari bilah bambu setinggi 80-100 cm dan lebar 2-4 cm

- Tancapkan secara individu dekat batang

- Ikat batang atau cabang terong pada turus



9.PENYIANGAN

- Rumput liar atau gulma di sekitar tanaman disiangi atau dicabut

- Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari dan 60-75 hari setelah tanam



10.PEMUPUKAN

Jenis dan Dosis Pupuk Makro disesuaikan dengan jenis tanah, varietas dan kondisi daerah menurut acuan dinas pertanian setempat. Berikut salah satu alternatif :
Jenis Pupuk
Pemupukan Susulan (kg/ha)
Umur 15 hari
Umur 25 hari
Umur 35 hari
Umur 45 hari
Urea
75
75
75
75
SP-36
50
-
-
-
KCl
-
75
100
75


Pemupukan diletakan sejauh 20 cm dari batang tanaman sebanyak 10 gram campuran pupuk per tanaman secara tugal atau larikan ditutup tanah dan disiram atau pupuk dikocorkan sebanyak 3,5 gram per liter air, kocorkan larutan pupuk sebanyak 250 cc per tanaman



11.PEMANGKASAN ( PEREMPELAN )

-Pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga bunga pertama juga dirempel untuk merangsang agar tunas-tunas baru dan bunga yang lebih produktif segera tumbuh.


12.PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Hama yang paling sering menyerang tanaman terong adalah :
1. Kumbang Daun (Epilachna spp.)

Gejala serangan adanya bekas gigitan pada permukaan daun sebelah bawah

Bila serangan berat dapat merusak semua jaringan daun dan tinggal tulang-tulang daun saja

Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan kumbang, atur waktu tanam, pencegahan Insektisida kimia

2. Kutu Daun (Aphis spp.)

Menyerang dengan cara mengisap cairan sel, terutama pada bagian pucuk atau daun-daun masih muda

Daun tidak normal, keriput atau keriting atau menggulung

Sebagai vektor atau perantara virus

Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman,cara pengendalian semprot dengan Akarisida yang berbahan aktif klorfenapir atau abamektin.



3.Tungau ( Tetranynichus spp.)

Serangan hebat musim kemarau.

Menyerang dengan cara mengisap cairan sel tanaman, sehingga menimbulkan gejala bintik-bintik merah sampai kecoklat-coklatan atau hitam pada permukaan daun sebelah atas ataupun bawah.

Cara pengendalian sama seperti pada pengen dalian kutu daun.



4. Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon Hufn.)

Bersifat polifag, aktif senja atau malam hari

Menyerang dengan cara memotong titik tumbuh tanaman yang masih muda, sehingga terkulai dan roboh

Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan ulat, pencegahan semprot dengan Insektisida
5.Ulat Grayak (Spodoptera litura, F.)

Bersifat polifag.

Menyerang dengan cara merusak (memakan) daun hingga berlubang-lubang.

Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman,



6.Ulat Buah ( Helicoverpa armigera Hubn.)

Bersifat polifag, menyerang buah dengan cara menggigit dan melubanginya, sehingga bentuk buah tidak normal, dan mudah terserang penyakit busuk buah.

Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan buah terserang, lakukan pergiliran tanaman dan waktu tanam sanitasi kebun,


Sedangkan penyakitnya adalah:

1. Layu Bakteri

Penyebab : bakteri Pseudomonas solanacearum

Bisa hidup lama dalam tanah

Serangan hebat pada temperatur cukup tinggi

Gejala serangan terjadi kelayuan seluruh tanaman secara mendadak



2. Busuk Buah

Penyebab : jamur Phytophthora sp., Phomopsis vexans, Phytium sp.

Gejala serangan adanya bercak-bercak coklat kebasahan pada buah sehingga buah busuk.



3. Bercak Daun

Penyebab : jamur Cercospora sp, Alternaria solani, Botrytis cinerea

Gejala bercak-bercak kelabu-kecoklatan atau hitam pada daun.



4. Antraknose

Penyebab : jamur Gloesporium melongena

Gejala bercak-bercak melekuk dan bulat pada buah lalu membesar berwarna coklat dengan titik-titik hitam



5.Busuk Leher akar

Penyebab ; Sclerotium rolfsii

Gejala pangkal batang membusuk berwarna coklat



6.Rebah Semai

Penyebab : Jamur Rhizoctonia solani dan Pythium spp.

Gejala batang bibit muda kebasah-basahan, mengkerut dan akhirnya roboh dan mati

13.PEMANENAN DAN PASCA PANEN

- Buah pertama dapat dipetik setelah umur 3-4 bulan tergantung dari jenis varietas

- Ciri-ciri buah siap panen adalah ukurannya telah maksimum dan masih muda.

- Waktu yang paling tepat pagi atau sore hari.

- Cara panen buah dipetik bersama tangkainya dengan tangan atau alat yang tajam.

Categories: , ,

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!